Minggu, 23 Januari 2011

Cinta Sejati pada satu Hati

oleh Mimbar Dakwah Islam pada 11 Januari 2011 jam 13:34
 
 
Sang pecinta senantiasa terputus dengan yang dicintai sampai keinginan dan cintanya berkaitan erat dengannya, yakni keterkaitan yang membawa cintanya menuju kepadanya dan merindukannya serta tidak tertutupi oleh selainnya, pengetahuannya terus berkaitan dengannya baik sifat dan perbuatannya.

Cahanya cintanya tidak tertutup oleh kegelapan yang berkepanjangan, kegelapan yang menyentuh cahaya cinta, dzikirnya terus menerus tersambung dengannya
.
Bahwasannya antara yang mengingat dan yang diingat terdapat penghalang yang berupa lupa dan berpaling, jika kelalaian itu sirna, maka dzikir itu terhubung dengan dengan yang ia cintai dan semua perkara yang disukainya dan yang tidak disukainya, bersambung dengan perintah dan larangannya.

Sang pecinta menjalankan ketaatan karena diperintah dan mencintainya serta menjauhi larangan karena dilarang dan membencinya.

Hal inilah yang dimaksud dengan terhubungnya perbuatan dengan perintah dan larangan. Hakikat cinta yang terhubung adalah menyirnakan tujuan yang rendah dan sementara.

Tawakal dan kecintaan terhubung kepadanya, jika sang pecinta benar-benar melekat kepada yang ia cintai, merasa tentram bersamanya, puas terhadap apa yang diinginkannya, tidak mencurigainya dalam keadaan bagaimanapun.

Kemelaratan, kekayaan, rasa takut, harap, kebahagiaan, kesenangan dan kegembiraan terhubung dengan yang dicintai sehingga ia tidak merasa bahagia sepenuhnya dan tidak senang sepenuhnya dengan hal-hal tersebut.


Inilah penyebab cinta kepada Alloh Ta'ala

Jika hamba memperoleh kebahagiaan dan suka cita dari makhluk, maka kesenangan itu bukanlah kebahagiaan yang sempurna, karena kegembiraan, kesenangan, kebahagiaan dan ketenraman hati yang sempurna hanyalah bersama dengan Alloh Ta'ala, tidak ada kebahagiaan dan suka cita melainkan bersama dengan Alloh Ta'ala dan senantiasa memperoleh ridhoNya.

Alloh Ta'ala telah menerangkan , bahwa Ia tidak mencintai orang-orang yang bahagia karena materi duniawi dan perhiasannya, akan tetapi Alloh Ta'ala menerangkan bahwa hamba itu akan bersuka cita dengan karunia dan rahmatNya.

Alloh Subhanahu wa Ta'ala berkata :

قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَ‌ٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

"katakanlah dengan keutamaan Alloh dan rahmatNya, maka dengan sebab yang  demikian mereka bergembira,hal itu lebih baik dari apa-apa yang mereka kumpulkan ".(QS. Yunus : 58).


berkata syair :

ketika aku telah menemukan berbagai macam harta simpanan

aku tahu...

bahwa semua itu akan sirna

maka aku beralih pada simpanan yang tak bisa dibantah oleh akal


قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّاهَا ﴿٩﴾ وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّاهَا

"sungguh beruntung orang yang mensucikan jiwanya dan sungguh merugi orang yang  mengotorinya"(QS. Asy Syam : 9-10).


wallohu a'lam bish showab

0 komentar:

Posting Komentar